Jumat, 29 Agustus 2014

Sepenggal Harapan Untuk Ayah

Tulisan ini ku persembahkan kepada ayahku tercinta,


Belum banyak yang bisa ku lakukan untukmu
Tak banyak hal yang ku torehkan di dalam garis bibirmu
Kini kau sangatlah berarti untukku
Orang tua tunggalku, Ayah.

Aku tahu tak mudah bagimu menjalani ini 
Kau telah kehilangan separuh kekuatanmu
Kau kehilangan sebagian dari hidupmu
Tanpa hadirnya seakan semua semu

Kau adalah nahkoda dalam bahtera ini
Kau pemimpin dari semua awak kapalmu
Walaupun kita harus merelakan satu awak kapal
Yang telah pergi bersama ombak

Separuh jiwamu telah pergi dengan damai
Mengosongkan tempat yang tepat di sebelahmu
Tapi masih ada kami yang berada di belakangmu
Buah cinta Ayah dan Bunda


 Bunda pergi memang sudah waktunya       
 Siap tak siap waktu itu akan datang       
 Tetap arungi laut dan jangan berhenti       
 Taklukan ombak yang kian menghadang       

 Ayah, ijinkan aku menaruh sepenggal harapanku untukmu....      

 Tetaplah bersamaku      
 Dampingi aku mengarungi bahtera ini bersamamu     
 Lindungiku dengan ucap sabdamu pada Tuhan     
 Dekapku dengan semua kasih sayangmu     

 Bertahanlah untukku     
 Kelak ku ingin menorehkan senyum di bibirmu     
 Kelak ku ingin kau bangga akan buatku    
 Dan kelak ku ingin kau hantarkan aku pada laki-laki yang akan memegang tugas    
estafet darimu    

 Ijinkan aku membahagiakanmu    
 Semampu yang akan ku perbuat    
 Doakan aku dalam setiap langkahku    
 Sebagaimana doaku yang selalu tercurah untukmu dan Bunda.  


Tertanda anakmu,
Dini Anggraeni
Posted on by Unknown | No comments

Jumat, 01 Agustus 2014

sedetik

Izinkan aku bercerita tentangnya pada semesta.......

Sekian lama rasa ini hadir
Mengusik setiap lamunan
Hanya mampu memaku
Menahan segala asa

Ruap cinta bertabur
Sekian lama kian mengabur
Betapa tangan ini ingin menggapai
Betapa mata ini ingin bertatap

Tuhan.. kau titipkan hati padaku
Mampukah hatiku bersua dengan hatinya
Sekedar berucap"kau bidadariku"

Entah kapan dan sampai kapan
Kau menjadi bayangan dalam pikirku
Tak bisakah sejenak menoleh
Menjadi sosok nyata walau sedetik
Posted on by Unknown | No comments