dipangkuanmu

ingat kala ku sedang berada dipangkuanmu
aku masih kecil nan lugu
nyaman terasa di posisi itu
menikmati setiap detik berlalu

kini ku tumbuh besar, mah!
badanku tak sekecil saat duduk manis dipangkuanmu
mungkin kau akan merasa berat
jika ku sekarang duduk dipangkuanmu lagi

tapi aku tak mungkin duduk dipangkuanmu lagi
kau sudah terkapar lemah
tak akan mampu merasakan apa-apa
karna kau telah ada dipangkuan-Nya

ketika alam berbicara

alam.... apa yang bisa kalian ungkap tentang kami? apa yang bisa kalian rasakan dari kami? mampukah kalian menebak semua yang dirahasiakan kami? alam.... berjuta kata yang ingin kami ucap, berjuta tindakan yang ingin kami lakukan, berjuta rasa yang ingin kami ungkapkan, namun tak ada yang mampu memahami ini, alam menampung semua makhluk hidup termasuk kalian, tapi kalian tak mampu mentafsirkan isyarat dari kami, padahal kau MANUSIA adalah bagian dari ALAM, tak pernahkah sedikit mengerti semua petunjuk yang kami tunjukkan? kami tak punya mata seperti kalian, kami tak punya telinga seperti kalian, kami hanya mampu memperlihatkan dan memperdengarkan dengan isyarat, kalian para MANUSIA dahulu memiliki bahasa yang sama dengan kami, namun kalian sombong, meninggalkan bahasa alamiah kalian dan menggunakan bahasa baru yang kalian ciptakan, sehingga kalian tak bisa mengerti bahasa kami lagi meskipun kalian mempunyai mata, telinga, dan hati sekali pun

air hujan dan air mata

aku menatap hujan luruh deras membasahi bumi aku merasa rintik hujan menepi di sudut mataku ahh... ini bukan hujan derah air mata pun mengikuti induk turun namun membasahi pipi mengapa kau turun wahai air mata? adakah kau merasakan sesuatu hingga kau tak sanggup membendung meski ku usap kau tetap tak membuatmu berhenti kapasitasmu kecil sayang dibanding air hujan tapi engkau seperti meraung kesakitan memaksa siapapun untuk mengeluarkanmu dari belenggu ini ada apa wahai air mata? apa air hujan mengganggumu? atau mungkin kalian sama-sama merasakan hal yang sama walaupun berbeda cerita..

Hati

siapa yang bisa menebak hati seseorang? siapa yang akan menyangka rasa yang disembunyikan di balik kidung hati itu berjuta kali pun nalar berpikir , tetap kokoh benteng pertahanan hati itu sekali pun ia adalah orang yang sangat cerdas berjuta kali konsep tergambar oleh seorang ahli , tetap konsep hati tak mampu tuk digambarkan berjuta kali para psikolog mengungkap tabir hati seseorang,tetap saja tabir itu sulit untuk diungkap aku bukan tuhan yang mampu merobohkan benteng hati seseorang, yang mampu menggambar semua konsep yang sangat luar biasa, dan mampu mengungkap sebuah tabir yang sangat rahasia aku bukan tuhan aku pun tak akan pernah mengerti dengan hatiku sendiri karena ini bukan hatiku aku hanya raga lemah yang memberanikan diri untuk menerima titipan hati yang tuhan titipkan padaku yang harus ku jaga dengan sebaik mungkin selayaknya merawat anak dari semenjak ada di dalam rahim hingga anak ini tumbuh dewasa dan akan menemui ajalnya sendiri

makhluk sombong

hei jiwa-jiwa yang hidup tak tahu diri sadarkah kau akan nyawa yang hinggap dalam diri ini betapa angkuh kau berjalan di bumi seakan tanganmu mampu menggengam semua hamparan tanah untuk apa kau genggam tanah sedangkan kau sendiri terbuat dari tanah jangan kau kira tanah yang kau injak itu hina tapi kaulah makhluk lebih hina ingatkah saat kau diciptakan? tak ingatkah apa yang telah kau ikrarkan? ya karena kau makhluk sombong